Jakarta, Antarajambi.com - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Djan Faridz menyayangkan penerbitan surat keputusan pemecatan yang
dikeluarkan kubu Romahurmuziy atau Romi terhadap beberapa kader.
"Semestinya kita menahan diri untuk menghormati bulan Ramadhan,"
kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP pimpinan Djan Faridz Sudarto di
Jakarta, Jumat.
Sudarto mengatakan awalnya menerima tawaran islah yang disampaikan
Romi yang akan memberikan jabatan dan kedudukan kepada kader PPP
Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz.
Hal itu usai PT TUN dan PK mengabulkan permohonan Romi disusulan
ajakan islah namun kenyataannya Romi menerbitkan surat keputusan
pemecatan kepada kader PPP Djan Faridz dan ancaman menduduki Kantor DPP
PPP, ungkap Sudarto.
Sudarto menganggap surat keputusan pemecatan itu tidak memiliki
kekuatan karena disampaikan berdasarkan "portal website" dan belum
mengetahui amar putusan PT TUN dan PK.
"Karena salinan putusan pengadilan belum diserahkan kepada pihak yang berperkara," ujar Sudarto.
Sudarto mengajak kubu Romi untuk menahan "hasrat" politik saat bulan Ramadhan dan menghindari konflik.
Sudarto menegaskan DPP PPP Djan Faridz dalam kondisi solid dan mengkaji putusan PT TUN dan PK atas permohonan Romi.
"DPW dan DPC PPP juga tetap solid dan terus melaksanakan agenda konsolidasi," ungkap Sudarto.
Sudarto menekankan proses islah atau perdamaian harus berprinsip
terhadap musyawarah untuk menyelesaikan persoalan dan tidak mengumbar
intimidasi atau ancaman karena eksistensi PPP pada Pemilu 2019 lebih
prioritas.
PPP Djan sayangkan keputusan pemecatan kubu Romi
Jumat, 23 Juni 2017 23:37 WIB
......DPW dan DPC PPP juga tetap solid dan terus melaksanakan agenda konsolidasi......