Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange membalikkan penurunannya dalam dua sesi
terakhir atau "rebound" pada Rabu (Kamis pagi WIB), didukung oleh dolar
AS yang melemah dan penurunan saham-saham AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik 2,3 dolar
AS atau 0,18 persen menjadi menjadi menetap di 1.245,80 dolar AS per
ounce.
Indeks dolar AS melemah 0,08 persen menjadi 97,67 pada pukul 17.24 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata
uang utama lainnya. Ketika dolar AS turun, emas berjangka biasanya akan
naik.
Dolar AS terus mengalami tren kenaikan karena kenaikan suku bunga acuan
oleh Federal Reserve pekan lalu, dan ekspektasi untuk kenaikan suku
bunga lebih lanjut tahun ini.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan pada Senin (19/8) bahwa
inflasi mungkin akan meningkat seiring dengan kenaikan upah dan terus
membaiknya pasar tenaga kerja.
Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, dalam sebuah wawancara dengan
Financial Times pada Rabu (21/6), membela keputusan kenaikan suku bunga
yang mereka buat pekan lalu, namun menambahkan bahwa dia menganjurkan
sebuah "jeda" pada kenaikan suku bunga lebih lanjut, sementara bank
sentral mulai mengurangi neraca keuangannya.
Reli emas berjangka pada Rabu (21/6) juga didukung oleh kemunduran
saham-saham AS. Dow Jones Industrial Average turun 55,96 poin atau 0,26
persen menjadi 21.411,18 poin pada pukul 17.44 GMT. Analis mencatat
bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian, emas berjangka biasanya naik.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun
4,3 sen atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 16,374 dolar AS per
ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 5,5 dolar AS atau 0,60
persen, menjadi menetap di 927 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Emas "rebound" didukung pelemahan dolar AS
Kamis, 22 Juni 2017 12:55 WIB