Kupang, NTT, Antarajambi.com
- Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Komaruddin Simanjuntak,
mengatakan prajurit-prajurit TNI yang ada di pulau terluar adalah
prajurit terpilih yang sebelumnya telah diseleksi dengan baik.
"Saya kemarin bertemu dengan mereka dan saya tekankan kepada mereka
bahwa mereka yang bertugas di pulau terluar adalah prajurit-prajurit
terpilih sehingga saya minta lakukan tugasnya dengan baik menjaga pulau
terluar," katanya, di Kupang, Rabu.
Dia dalam kunjungan kerja ke Pulau Batek dan Pulau Ndana Rote untuk
melihat secara langsung kehidupan para prajurit serta melihat kondisi
geografis di dua pulau itu.
Pulau Batek adalah salah satu pulau terluar milik Indonesia yang
berbatasan dengan Distrik Oecusse, negara Timor Timur, sementara itu
pulau Ndana Rote adalah pulau paling selatan Indonesia yang berbatasan
dengan Australia.
Pulau Ndana Rote pernah diklaim seorang wisatawan asal Australia yang menyatakan pulau itu miliknya.
Pascakejadian itu, sejak 2006 telah dibangun pos dan barak untuk
prajurit TNI seluas 500 meter persegi. Pos itu dibangun atas kerja sama
Kementerian Pertahanan didukung Pangkalan Utama TNI AL VII/Kupang
beserta pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
Ia menyatakan, tidak semua prajurit TNI bisa dipilih untuk menjaga
pulau-pulau milik Indonesia, sebab harus melalui seleksi ketat.
"Tugas di pulau terluar, bukan hanya sebagai seorang prajurit. Tetapi
juga menjaga kedaulatan negara, jangan sampai ada orang lain menduduki
pulau-pulau tersebut," tuturnya.
Oleh sebab itu ia meminta agar para prajurit di kedua pulau terluar
itu untuk mengesampingkan hal-hal yang bersifat pribadi dan mengutamakan
hal-hal yang berkaitan dengan menjaga kedaulatan NKRI.
Para prajurit di pulau terluar diberikan waktu selama sembilan bulan untuk bertugas menjaga kedua pulau tersebut.
Selama sembilan bulan itu ia meminta agar para prajurit di pulau
terluar tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat merusak citra prajurit
TNI.
"Tugas pokok mereka lebih besar dari tugas lainnya, oleh karena itu
harus dipertahankan selama sembilan bulan. Bila perlu melebihi sembilan
bulan mereka harus siap," kata dia.
Prajurit TNI di pulau terluar adalah prajurit pilihan
Rabu, 26 April 2017 18:19 WIB