Jakarta (ANTARA Jambi) - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, berpendapat, salah satu yang digunakan untuk proxy war adalah menguasai media massa di Indonesia hingga penerbitan buku, termasuk membuat generasi bangsa malas membaca.
"Proxy war sudah terjadi dan menjadi ancaman nyata yang
menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara, dan
berkeluarga," kata Nurmantyo, dalam sambutan dia yang dibacakan Wakil
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid, pada
Pesta Buku Internasional Indonesia (IIBF) 2016, di Balai Sidang Jakarta,
Senayan, Rabu.
Nurmantyo menyatakan, media massa memiliki kemampuan luar biasa
dalam memengaruhi dan membentuk opini publik yang bisa saja digunakan
sebagai wahana proxy war di Indonesia.
"Semua ini harus kita cermati, kita antisipasi agar masyarakat
Indonesia tidak terjebak dalam arena ini. Komitmen media massa
nasional, termasuk para penulis buku menjadi salah satu solusi guna
mendidik dan mencerdaskan segenap anak bangsa," ucapnya.
Menurut Nurmantyo, pada era demokrasi saat ini, Indonesia tidak ada
lagi media massa yang berbasis dan berorientasi ke pemerintahan, yang
mau dan mampu menyebar-luaskan semua informasi yang berasal dari
pemerintah ataupun negara.
"Pemerintah tidak memiliki media massa yang dijadikan corong
sebagaimana pada masa lalu, sehingga praktis tak ada media yang
menjembatani informasi dari pemerintah kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurmantyo menyampaikan, beberapa waktu lalu, telah menandatangani Pakta Pertahanan Proxy War Media dengan 11 organisasi dan salah satu media massa, penandatanganan itu adalah dalam rangka memerangi ancaman proxy war media.
Ke-11 organisasi yang ikut menandatangani Pakta Pertahanan Proxy War
Media, antara lain Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Persatuan Guru
Republik Indonesia, Ikatan Penerbit Indonesia, Asosiasi Penerbit
Perguruan Tinggi Indonesia.
"Media massa, penulis dan penerbit buku maupun penerbitan lainnya
memiliki peran strategis dalam pertahanan suatu negara," tutur
Nurmantyo.
Menguasai media salah satu "proxy war"
Rabu, 28 September 2016 20:24 WIB
......Proxy war sudah terjadi dan menjadi ancaman nyata yang menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara, dan berkeluarga......